Rencana Allah Berhubungan Dengan Segala Sesuatu

 

Rencana Allah Berhubungan Dengan Segala Sesuatu

 

Rencana Allah berhubungan dengan segala sesuatu, atau bahwa Allah telah menetapkan segala sesuatu, juga bisa terlihat dari kemaha-tahuan Allah.

 

1)    1)    Kemahatahuan Allah menunjukkan bahwa Ia menentukan segala sesuatu.

a)   a)     Bayangkan suatu saat (minus tak terhingga) dimana alam semesta, malaikat, manusia, dsb belum diciptakan. Yang ada hanyalah Allah sendiri. Ini adalah sesuatu yang alkitabiah, karena Alkitab jelas mengajarkan bahwa Allah adalah Pencipta segala sesuatu (Kej 1  Yoh 1:1-3).

 

Kejadian 1:1 (TB)  Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.

Genesis 1:1 (NKJV)  In the beginning God created the heavens and the earth.

 

Yohanes 1:1 (TB)  Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

John 1:1 (NKJV)  In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God.

ΙΩΑΝΝΗΝ     1:1 (GB)  εν (in the) αρχη (beginning) ην (was) ο (the) λογος (WORD) και (and) ο (the) λογος (WORD) ην (was) προς (with) τον θεον (GOD) και (and) θεος (GOD) ην (was) ο (the) λογος (WORD)

 

Yohanes 1:2 (TB)  Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.

John 1:2 (NKJV)  He was in the beginning with God.

ΙΩΑΝΝΗΝ     1:2 (GB)  ουτος (HE) ην (was) εν (in the) αρχη (beginning) προς (with) τον θεον (GOD)

 

Yohanes 1:3 (TB)  Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

John 1:3 (NKJV)  All things were made through Him, and without Him nothing was made that was made.

ΙΩΑΝΝΗΝ     1:3 (GB)  παντα (all things) δι (through) αυτου (HIM) εγενετο (came into being) και (and) χωρις (without) αυτου (HIM) εγενετο (came into being) ουδε (not even) εν (one thing) ο (that) γεγονεν (has come into being)

 

Jadi, pasti ada suatu saat dimana belum ada apapun / siapapun kecuali Allah sendiri.

 

b)   Pada saat itu, karena Allah itu maha tahu (1Sam 2:3), maka Ia sudah mengetahui segala sesuatu (dalam arti kata yang mutlak, tanpa perkecualian apapun) yang akan terjadi, termasuk semua dosa

 

1 Samuel 2:3 (TB)  Janganlah kamu selalu berkata sombong, janganlah caci maki keluar dari mulutmu. Karena TUHAN itu Allah yang mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji.

1 Samuel 2:3 (NKJV)  "Talk no more so very proudly; Let no arrogance come from your mouth, For the Lord is the God of knowledge; And by Him actions are weighed.

 

c)    Segala sesuatu yang Allah ketahui akan terjadi itu, pasti terjadi persis seperti yang Ia ketahui.

d)    Dengan kata lain, pada minus tak terhingga itu segala sesuatu itu sudah tertentu pada saat itu (perhatikan: saya belum menggunakan kata ‘ditentukan’, tetapi tertentu’).

e)     Kalau pada minus tak terhingga itu segala sesuatu yang akan terjadi sudah tertentu, pasti ada yang menentukan segala sesuatu itu ( karena tidak mungkin hal-hal itu menentukan dirinya sendiri ).

 


Siapapun yang tak menyetujui point ini harus memberikan jawaban alternatif terhadap pertanyaan ini: bagaimana mungkin pada minus tak terhingga segala sesuatu sudah tertentu ???

 

Loraine Boettner:

·       “This fixity or certainty could have had its ground in nothing outside of the divine Mind, for in eternity nothing else existed.” [= Ketertentuan atau kepastian ini tidak bisa mempunyai dasar pada apapun di luar Pikiran ilahi, karena dalam kekekalan tidak ada apapun yang lain yang ada.] - ‘The Reformed Doctrine of Predestination’, hal 45.

·       “Yet unless Arminianism denies the foreknowledge of God, it stands defenseless before the logical consistency of Calvinism; for foreknowledge implies certainty and certainty implies foreordination.” [= Kecuali Arminianisme menyangkal / menolak pengetahuan lebih dulu dari Allah, ia tidak mempunyai pertahanan di depan kekonsistenan yang logis dari Calvinisme; karena pengetahuan lebih dulu secara tidak langsung menunjuk pada kepastian, dan kepastian secara tidak langsung menunjuk pada penetapan lebih dulu.] - ‘The Reformed Doctrine of Predestination’, hal 44.

·       “The Arminian objection against foreordination bears with equal force against the foreknowledge of God. What God foreknows must, in the very nature of the case, be as fixed and certain as what is foreordained; and if one is inconsistent with the free agency of man, the other is also. Foreordination renders the events certain, while foreknowledge presupposes that they are certain.” [= Keberatan Arminian terhadap penentuan lebih dulu mengandung / menghasilkan  kekuatan yang sama terhadap pengetahuan lebih dulu dari Allah. Apa yang Allah ketahui lebih dulu pastilah sama tertentunya dan pastinya seperti apa yang ditentukan lebih dulu; dan jika yang satu tidak konsisten dengan kebebasan manusia, yang lain juga demikian. Penentuan lebih dulu membuat peristiwa-peristiwa pasti / tertentu, sedangkan pengetahuan lebih dulu mensyaratkan bahwa mereka itu pasti / tertentu.] - ‘The Reformed Doctrine of Predestination’, hal 42.

 

Berangkat dari kutipan yang di berikan oleh Loraine Boettner maka definisi Free Will harus di pikirkan ulang… !!!

 

Sebab…

Jika memang benar orang bisa memilih A atau B atau C atau bahkan D, maka bagaimana orang itu bisa memilih bahkan untuk SITUASI dan KONDISI yang notabene nya itu bahkan tidak bisa di kendalikan oleh keinginan manusia.

 

Comments

Popular posts from this blog

EKSPOSISI ROME 8 verse 29 - 30

Paulus Menegur Kefas Alias Petrus

Exposisi Rome 9 verse 1 until 33