Allah Berada Di Atas Waktu
Allah
Ada Di Atas Waktu
Allah tidak terbatas oleh waktu,
atau Allah ada di atas waktu.
Satu
hal lagi yang menunjukkan bahwa
Rencana / ketetapan Allah itu mencakup segala sesuatu,
adalah bahwa Allah tidak
terbatas oleh waktu, atau ada di atas waktu.
Calvin:
“When
we attribute foreknowledge to God, we mean that all things always were, and
perpetually remain, under his eyes, so that to his knowledge there is
nothing future or past, but all things are present.
And they are present in such a way that he not only conceives them through
ideas, as we have before us those things which our minds remember, but he truly
looks upon them and discerns them as things placed before him. And this
foreknowledge is extended throughout the universe to every creature.” [= Pada waktu kami menganggap Allah
mempunyai pra-pengetahuan, kami memaksudkan bahwa segala sesuatu selalu ada (were), dan selalu tetap, di bawah
mataNya, sehingga bagi pengetahuanNya di sana tidak ada ‘akan datang’ atau
‘lampau’, tetapi segala sesuatu adalah ‘present’. Dan mereka adalah present dengan cara sedemikian rupa
sehingga Ia bukan hanya mengerti mereka melalui gagasan, seperti kita mempunyai
di hadapan kita hal-hal itu yang diingat oleh pikiran kita, tetapi Ia betul-betul memandang mereka dan
mengenali mereka sebagai hal-hal yang ditempatkan di hadapanNya. Dan pra-pengetahuan ini diperluas melalui alam semesta pada setiap
makhluk ciptaan.]
- ‘Institutes of the Christian Religion’,
Book III, Chapter XXI, no 5.
Bandingkan
dengan ayat-ayat ini:
2 Petrus 3:8
(TB) Akan tetapi, saudara-saudaraku yang
kekasih,
yang satu ini
tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu
tahun sama seperti satu hari.
2 Peter 3:8 (NKJV) But, beloved, do not forget this one thing, that with the Lord one day is as a thousand years, and a thousand years as one day.
Yohanes 8:58 (TB) Kata Yesus kepada
mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku (telah) ada."
John 8:58 (NKJV) Jesus said to them, "Most assuredly, I say to you, before Abraham was, I AM."
John 8:58 (KJV) Jesus said unto them, Verily, verily, I say unto you, Before Abraham was, I am.
KJV: ‘Before Abraham was, I am.’ [= Sebelum
Abraham ada, Aku ada.].
William G. T. Shedd:
“For
the Divine mind, there is, in reality, no future event, because all events are
simultaneous, owing to that peculiarity in the cognition of an eternal being
whereby there is no succession in it. All events thus being present to him are
of course all of them certain events.” [= Untuk pikiran Ilahi, dalam kenyataannya tidak ada
kejadian / peristiwa yang akan datang, karena semua peristiwa / kejadian adalah
serempak, berdasarkan kekhasan dalam pemikiran / pengertian dari ‘makhluk’ kekal untuk mana tidak ada urut-urutan di dalamnya.
Semua peristiwa ‘bersifat present /
sekarang’ bagiNya dan
karenanya tentu saja semuanya merupakan peristiwa yang pasti.] - ‘Shedd’s Dogmatic Theology’, vol I, hal
402.
Catatan:
kata ‘being’
dengan terpaksa
saya terjemahkan ‘makhluk’. Sebetulnya tak cocok,
tetapi saya tak tahu harus
diterjemahkan bagaimana. Yang jelas ini menunjuk kepada
Allah.
Loraine Boettner:
“Much
of the difficulty in regard to the doctrine of Predestination is due to the
finite character of our mind, which can grasp only a few details at a time, and
which understands only a part of the relations between these. We are creatures of time, and often fail to
take into consideration the fact that God is not limited as we are. That which appears to us as
‘past,’ ‘present,’ and ‘future,’ is all ‘present’ to His mind. It is an eternal
‘now.’ He is ‘the high and lofty One that
inhabits eternity.’ Is. 57:15. ‘A thousand years in thy sight are but as
yesterday when it is past, And as a watch in the night,’ Ps. 90:4. Hence the
events which we see coming to pass in time are only the events which He
appointed and set before Him from eternity. Time is a property of the finite creation and is objective to God. He is above it and sees it, but
is not conditioned by it. He is also independent of space,
which is another property of the finite creation. Just as
He sees at one glance a road leading from New York to San Francisco, while we
see only a small portion of it as we pass over it, so He sees all events in
history, past, present, and future at one glance.
When we realize that the complete process of history is before Him as an
eternal ‘now,’ and that He is the Creator of all finite existence, the doctrine
of Predestination at least becomes an easier doctrine.” [= Banyak kesukaran berkenaan
dengan doktrin Predestinasi disebabkan oleh sifat terbatas dari pikiran kita,
yang hanya bisa menjangkau beberapa detail pada satu saat, dan yang mengerti
hanya sebagian dari hubungan antara detail-detail itu. Kita adalah makhluk dari waktu, dan
seringkali melupakan fakta bahwa Allah tidak terbatas seperti kita. Apa yang kelihatan bagi kita
sebagai ‘lampau’, ‘sekarang’, dan ‘akan datang’, semuanya adalah
‘sekarang’ bagi pikiranNya. Itu adalah ‘sekarang’ yang kekal. Ia adalah ‘Yang
tinggi dan mulia yang mendiami kekekalan’ Yes 57:15. ‘Seribu hari dalam
pandanganMu adalah seperti kemarin, pada waktu itu berlalu, dan seperti suatu
giliran jaga pada malam hari’ Maz 90:4. Karena itu peristiwa-peristiwa
yang kita lihat terjadi dalam waktu hanyalah merupakan peristiwa-peristiwa yang
telah Ia tetapkan dan tentukan di hadapanNya dari kekekalan. Waktu adalah milik / sifat dari ciptaan yang
terbatas dan terpisah dari Allah.
Ia ada diatasnya dan melihatnya,
tetapi tidak dikuasai / diatur olehnya. Ia juga tidak tergantung pada tempat, yang merupakan
milik / sifat yang lain dari ciptaan yang terbatas. Sama seperti Ia melihat dalam sekali pandang
jalanan dari New York ke San Francisco, sementara kita melihat hanya sebagian
kecil darinya pada waktu kita melewatinya, demikian pula Ia melihat semua
peristiwa-peristiwa dalam sejarah, lampau, sekarang, dan yang akan datang dalam
satu kali pandang.
Pada waktu kita menyadari bahwa proses lengkap dari sejarah ada di depanNya
sebagai ‘sekarang’ yang kekal, dan bahwa Ia adalah Pencipta dari semua
keberadaan yang terbatas, doktrin Predestinasi sedikitnya menjadi doktrin yang
lebih mudah.] - ‘The Reformed Doctrine of
Predestination’, hal 44-45.
Catatan:
Yes 57:15 dan Maz 90:4 di atas dikutip dan diterjemahkan dari KJV.
Yesaya
57:15 (TB) Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang
bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan
di tempat kudus tetapi
juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat
orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang
remuk.
Isaiah 57:15 (NKJV) For thus says the High and Lofty One Who inhabits eternity, whose name is Holy: "I dwell in the high and holy place, With him who has a contrite and humble spirit, To revive the spirit of the humble, And to revive the heart of the contrite ones.
Isaiah 57:15 (KJV) For thus saith the high and lofty One that inhabiteth eternity, whose name is Holy; I dwell in the high and holy place, with him also that is of a contrite and humble spirit, to revive the spirit of the humble, and to revive the heart of the contrite ones.
KJV:
‘For thus saith
the high and lofty One that inhabiteth eternity,’ [= Karena
demikianlah kata Yang tinggi dan mulia yang
mendiami kekekalan,].
Mazmur
90:4 (TB) Sebab di mata-Mu seribu
tahun sama seperti hari kemarin, apabila
berlalu, atau seperti
suatu giliran jaga di waktu malam.
Psalms 90:4 (NKJV) For a thousand years in Your sight Are like yesterday when it is past, And like a watch in the night.
Comments
Post a Comment